Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
24 Januari 2022 | 16:14:14 WIB
Dosen UBB Sosialisasikan Etika Berbisnis Sesuai dengan Nilai Pancasila dan Agama
(Tim Dosen UBB foto bersama dengan Kepala Desa Mapur, Muhammad Kasiwan, S.Pd. ketika menyerahkan Piagam Penghargaan Atas Kerja Sama)
Riau Silip, UBB— Dosen Universitas Bangka Belitung (UBB) melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Mandiri pada UMKM di Desa Mapur, Kecamatan Riau Silip, Kab. Bangka dengan tema “Pelatihan Etika Bisnis yang Berwawasan Pancasila dan Kewarganegaraan Sesuai Syariat Agama” (17/01/2022).
Kegiatan yang merupakan implementasi tridharma perguruan tinggi ini dihadiri oleh puluhan pelaku UMKM di Desa Mapur.
“Pengabdian yang kami lakukan ini akan memberikan edukasi kepada para pelaku UMKM untuk melakukan bisnis sesuai dengan Etika bisnis yang berwawasan Pancasila dan kewarganegaraan, serta sesuai syariat agama,” ucap Amiruddin Zahri selaku ketua tim kegiatan pengabdian.
“Dalam melakukan kegiatan bisnis tentunya memiliki etika yaitu seperti melakukan bisnis dengan jujur, seperti menjual produk sesuai deskripsinya dan tidak curang,” tukasnya.
Pada pengabdian ini juga Tim Dosen UBB turut memberikan pelatihan bagaimana pelaku UMKM harusnya berkomunikasi dengan pelanggan dan strategi promosi produk penjualan. Hal ini dilakukan agar para pelaku UMKM dapat lebih efektif melakukan penjualan dan dapat meningkatkan volume penjualannya.
Nirta sebagai pelaku UMKM di bidang Kuliner yang hadir di kegiatan pengabdian ini mengungkapkan bahwa dirinya sangat mengapresiasi kehadiran pada dosen yang bersedia memberikan pelatihan mengenai etika bisnis pada pelaku UMKM yang ada di Desa Mapur. Menurut Nirta, UMKM di Desa Mapur memang memiliki beberapa tantangan, khususnya ketika membuka usaha bidang kuliner.
“Konsumen itu maunya harga murah dan porsinya banyak,” ucapnya.
(Para Peserta ketika mendengarkan sosialisasi dan diseminasi pengetahuan tentang etika berbisnis dari tim dosen UBB)
Bagi Nirta, tantangan yang dialami tersebut bukan masalah besar. Dengan kata lain tidak menyurutkannya untuk terus berwirausaha di bidang kuliner. Terbukti, usaha yang sudah dijalaninya selama 3 tahun tmampu membantu perekonomian keluarganya.
“Alhamdulillah, rata-rata sehari bisa habis 5 kilo ayam, bang, ” ucapnya kepada para Dosen tim pengabdian.
Dalam kesempatan tersebut, juga ada Dewi Kusuma yang merupakan pelaku UMKM di bidang fashion. Butik yang didirkannya sudah berusia 3 tahun. Ia senang bisa mendapatkan wawasan baru dari para akademisi UBB. Hal tersebut merupakan hal positif yang diharapkan terus berlanjut dalam skala tertentu.
Mendengar testimoni tersebut, para dosen merasa senang bisa berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam membangun etika bisnis berbasis syariat agama. Karena dalam perkembangannya, pelaku usaha UMKM penting untuk mengetahui bagaimana mereka mengembangkan usahanya tanpa melanggar aturan agama.
“Etika Bisnis perlu diketahui supaya usaha yang kita lakukan berkah dan diridhai oleh Allah SWT,” ucap Mustofa, salah satu dosen tim pengabdi yang ikut dalam pelatihan ini.
Mustofa menegaskan bahwa dalam berwirausaha harus berpedoman pada ajaran Agama, salah satunya tidak berbuat curang atau mengurangi takaran. Selain itu, seorang pelaku usaha juga tidak boleh memudhoratkan orang lain, contohnya memainkan harga barang secara tidak wajar sehingga penjual lain barangnya tidak laku.
Adapun Dosen yang terlibat dalam pengabdian kepada masyarakat adalah Tsulis Amiruddin Zahri S.I.Kom, M.Si sebagai ketua, dan anggotanya adalah Novita Herlissha, S.E., M.M, Dini Oktariani, S.Pd, M.Pd., Mustofa Tohari, S.Pd.I, M.Pd., Aruna Asista, S.Pd., M.Pd. (Narasi oleh Tim Dosen Pengabdian; Editor, Hz/humas)
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi